Selasa, 29 Juni 2021

Kelompok Sosial

 menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar, kelompok ini adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Dalam buku Pengantar Sosiologi, Wila Huky juga mengatakan bahwa kelompok ini adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasiNah, jadi kalau ada kumpulan orang, kemudian mereka saling berinteraksi, itu udah bisa dibilang kelompok sosial ya, guys. Contohnya keluarga, teman kelas, dll.

Ciri ciri dan Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial

Suatu perkumpulan bisa dikatakan sebagai kelompok sosial juga ada syaratnya lho, guys. Ciri-ciri dan syarat terbentuknya kelompok ini menurut Soerjono Soekanto adalah sbb:

  • Setiap anggota kelompok sadar bahwa ia tergabung dalam suatu kelompok.

Sebelumnya kamu udah tau kalau pengertian dari kelompok ini salah satunya ada interaksi. Maksudnya, mereka yang tergabung dalam kelompok tersebut sadar untuk saling berinteraksi supaya tujuan kelompok dapat tercapai. Contohnya suatu kelompok di sekolah, agar kamu dan anggota kelompokmu bisa menyelesaikan tugas dari guru dengan baik dan mendapatkan hasil sempurna, maka terdapat diskusi dan kerjasama untuk mewujudkan itu di dalam kelompok, betul? Lain halnya dengan mereka yang berada di halte saat menunggu bis, mereka gak merasa terhubung satu sama lain, tujuan mereka masing-masing, yaitu untuk menuju suatu tempat. Jadi, tidak ada kelompok sosial yang terjadi di sana. Tapi, kalau mereka sadar bahwa mereka memiliki tujuan yang sama dan saling berinteraksi, itu bisa dikatakan sebagai kelompok tersebut.

  • Adanya hubungan timbal balik antar anggota kelompok.

Antar anggota kelompok harus memiliki hubungan timbal balik supaya tujuan dapat tercapai. Jadi, mereka yang tergabung di dalam kelompok saling mendapatkan feedback gitu lho, guys. Contohnya tadi saat kerja kelompok. Supaya guru memberikan nilai sempurna untuk kelompokmu, maka kamu dan anggota yang lain harus saling berdiskusi, memberikan ide-ide, dan bekerjasama. Kalau sama orang lain pas nunggu bis di halte dan gak ada interaksi, maka tidak ada kelompok sosial di sana.

  • Adanya faktor pengikat antar anggota.

Meskipun antar anggota terdiri dari berbagai suku, karakter, dan latar belakang, tapi kelompok sosial itu selalu memiliki suatu kesamaan antar anggotanya, misalnya memiliki tujuan yang sama. Contohnya paguyuban, antar anggota paguyuban biasanya memiliki faktor pengikat yaitu asal daerah yang sama. Ada juga kelompok sosial yang terjadi antara kamu dan sahabat-sahabatmu, ada kesamaan karakter di sana. Itu bisa dikatakan sebagai kelompok sosial.

  • Antar anggota memiliki struktur atau pola perilaku yang sama.

Suatu kelompok memiliki ciri khusus yang membuatnya berbeda dengan kelompok lainnya. Nah, struktur atau pola perilaku termasuk faktor pembeda yang cukup penting ada di dalam suatu kelompok sosial. Misalnya, ada peraturan di dalam kelompok, maka anggota yang tergabung dalam kelompok sosial tersebut mengikuti aturan yang ditetapkan dalam kelompok tersebut. Jadi, antar anggotanya memiliki pola perilaku yang sama.

  • Bersistem dan berproses.

Kelompok sosial terbentuk dalam jangka waktu tertentu. Agar kelompok sosial tersebut terbentuk, bertahan, dan meningkat, tentu ada interaksi dan aktivitas yang dilakukan secara konsisten.

Nah, untuk menjadi kelompok sosial, semua syaratnya harus terpenuhi. Jadi, gak bisa kalau hanya ada satu yang memenuhi syarat, tapi syarat lainnya tidak terpenuhi, maka hal itu tidak bisa dikatakan sebagai kelompok sosial.

sumber : https://www.zenius.net/blog/kelompok-sosial-materi-sosiologi-kelas-11

Jumat, 02 Oktober 2020

Sakit Herpes dan Kehamilan

Halo, pada tulisan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya sakit herpes. Awalnya badan terasa agak panas dan letih. Banyak saya pergunakan waktu untuk tidur siang. Berharap kecapekan biasa dan segera pulih.  Hingga, ada satu area kecil di punggung di area pinggang belakang yang luka. Karena lokasinya yang tidak bisa dijangkau saya agak mengabaikan. Mengira hanya bentol sementara.
Bagian yang tidak terlalu parah sudah mulai mengering


Luka juga mulai tumbuh di sekitar lipatan paha. Rasanya mulai nyeri dan perih. Rasa panas menjalar di daerah yang luka. Googling sana sini ternyata gejala herpes. Herpes yang saya alami karena dulunya pernah sakit cacar air, virusnya masih ada di dalam tubuh. Saat daya imun menurun, saat itulah virus kembali beraksi. 

Ayah saya menyarankan menggunakan remason/balsem. Beliau bercerita kalau kemarin pernah merasakan gejala yang sama dan akhirnya mengering dengan sendirinya. Ibu sempat melarang, terbayang luka yang memerah, dioles balsem yang berefek panas. Saya belum tentu kuat dengan efeknya. 

Namun, karena saking nyeri dan panas dari luka yang muncul, akhirnya saya putuskan memakai balsem juga. Rasa panas tak tertahankan, saya hilir mudik di dalam rumah supaya tidak terlalu kepanasan. Hingga kelelahan dan tertidur. 

Saat mandi sore, terlihat ada bercak kekuningan di baju yang saya kenakan pas di bagian luka. Saya merasa gembira, semoga ini tanda lekas pulih. Ternyata, itu baru permulaan. Herpes zoster ternyata tidak sembuh secepat itu. 

Herpes sesuai dengan yang saya baca di internet, proses penyembuhan sekitar 1-2 Minggu. Banyak saran dari kerabat maupun rekan untuk menggunakan salep-salep tertentu. 

Yang saya coba pertama adalah acyclovir resep dari puskesmas. Seorang kawan menyarankan virugon, ada pula yang menyarankan menggunakan minyak tawon untuk oles. Ketiga bahan ini saya gunakan bergantian. 

Suami membelikan cairan infus untuk mengompres luka dan supaya dingin. Ke bidan desa juga untuk minta obat yang aman untuk ibu hamil. Karena saat di puskesmas saya hanya diberikan Paracetamol oleh petugasnya. Obat dari bidan desa yaitu Paracetamol, amoxicilin dan vitamin c 50 mg. 

Suami disarankan beli vitamin C dalam kapasitas besar supaya daya tahan tubuh saya lebih baik. Dibelikan yang dosis 500 mg. 

Perkembangannya terlihat sangat pelan. Dan inilah tahap yang menguji kesabaran. Terkadang diperut bagian bawah terasa nyeri. Saya mengkhawatirkan herpes yang saya derita mempengaruhi kondisi janin yang saya kandung. Namun, orang terdekat selalu meyakinkan saya, untuk berpikir positif dan tidak terlalu khawatir dengan janin. 

Kehamilan saya memasuki usia 25/26 Minggu. Kalau dalam hitungan bulan, sekitar 6 bulan. Mohon doanya semoga saya lekas sehat, kehamilan saya sehat dan segera beraktivitas dengan normal lagi. 

Saran saya, tetap jaga kesehatan. Apalagi disaat kondisi pandemi seperti ini. Jaga kebersihan badan, lekas ganti baju saat merasa sudah gerah. Karena bakteri dan kuman menyukai wilayah yang lembab dari tubuh kita. Jaga pola makan dan istirahat yang cukup. Karena sehat itu mahal harganya. 

Senin, 07 September 2020

MANFAAT SOSIOLOGI DAN PERAN SOSIOLOG

 

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang dapat berfungsi dalam beberapa hal, yaitu :

1.       Fungsi dalam penelitian sosial, dimana peneliti dapat memeroleh data dan dianalisis menggunakan teori-teori sosiologi

2.       Fungsi pemecahan masalah, di mana peneliti dapat menggunakan teori-teori sosiologi untuk mengkaji masalah sosial, kemudian mencari solusi pemecahannya sesuai dengan kondisi yang ada.

3.       Fungsi perencanaan sosial, di mana ilmu sosiologi dapat dijadikan dasar untuk melakukan suatu perencanaan sosial dengan cara mengidentifikasi kebutuhan masyarakat

4.       Fungsi pembangunan, dengan melakukan identifikasi kekuatan dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan.


 

Dengan memelajari sosiologi, akan banyak manfaat yang diperoleh, antara lain sebagai berikut :

1.       Sebagai sarana untuk memahami masyarakat tertentu

2.       Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola interaksi, serta pelapisan sosial dalam masyarakat

3.       Dapat membantu kita mengendalikan setiap tindakan dan berperilaku

4.       Membantu kita untuk mampu mengkaji status dan peran kita dalam masyarakat

5.       Membantu kita memahami nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat dan beragam perbedaan nilainya

6.       Menjadikan kita lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi berbagai gejala sosial

PERAN SOSIOLOG

Seorang sosiolog dapat berperan dalam masyarakat antara lain sebagai berikut :

1.       Peneliti

Seorang sosiolog dapat menajdi seorang peneliti dengan mengkaji  berbagai gejala sosial masyarakat dengan berbagai metode penelitian yang sesuai

2.       Konsultan kebijakan

Melalui ilmu dan hasil temuan dalam penelitian yang telah dilakukan, maka sosiolog dapat menjadi salah satu sumber yang terpercaya dalam memberikan informasi berkaitan dengan gejala sosial serta dapat memberikan saran yang bermanfaat dalam pengambilan kebijakan yang tepat

3.       Teknisi

Dalam hal ini, teknisi berkaitan dengan orang-orang yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam masyarakat karena dianggap memiliki keahlian dan kemampuan dalam suatu bidang

4.       Pendidik

Sosiolog dapat menjadi seorang pendidik dengan menyalurkan ilmu pengetahuan yang dimiliki sebagai dosen atau guru.

           

LATIHAN SOAL

Setelah kita membaca ringkasan materi tentang manfaat sosiologi dan peran sosiolog, marilah kita mengerjakan  soal latihan berikut. Silahkan tulis soal dan jawabannya di buku tulis anda, supaya materi cepat terserap dalam memori kita. Silahkan tuangkan kreativitas kalian, boleh menggunakan pulpen aneka warna atau  dihias, supaya saat membaca ulang, kalian tidak bosan.

1.      Sebutkan fungsi ilmu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan!

2.      Sebutkan manfaat mempelajari sosiologi!

3.      Sebut dan jelaskan peran sosiolog dalam masyarakat!

 

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL

 

A.      PERILAKU MENYIMPANG

Perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Penyebabnya antara lain:

1.       Sosialisasi tidak sempurna, terjadi apabila agen sosialisasi tidak melakukan fungsi sosialisasi dengan baik, akibatnya seseorang tidak dapat menyerap nilai dan norma sebagai dasar dalam berperilaku.

2.       Sosialisasi sub kebudayaan menyimpang, terjadi karena pergaulan individu dalam sebuah subkebudayaan menyimpang yang sudah menyimpang dari nilai dan norma sehingga perilaku individu itu turut menyimpang.

3.       Adanya teori labelling, terjadi apabila seseorang sudah mendapat label atau cap sebagai perilaku penyimpangan, yang kemudian membentuk kepribadian mendorongnya untuk melakukan perilaku menyimpang. 


 

Dilihat dari kadar penyimpangan, perilaku menyimpang terbagi menjadi dua, yaitu :

1.       Penyimpangan primer, bersifat temporer, tidak dilakukan berulang-ulang, dan pelakunya masih diterima oleh masyarakat;

2.       Penyimpangan sekunder, penyimpangan yang dilakukan secara berulang, kesalahannya besar sehingga pelakunya sudah tidak diterima oleh masyarakat umum.

Dilihat dari jumlah pelaku, perilaku menyimpang terbagi menjadi dua, yaitu penyimpangan individu yang dilakukan oleh satu individu dan penyimpangan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang yang sudah sering dilakukan dan terorganisasi dengan sempurna.

Dilihat dari sifatnya, perilaku menyimpang terbagi menjadi dua, yaitu penyimpangan positif yang berdampak positif bagi sistem sosial dalam masyarakat, seperti emansipasi wanita dan penyimpangan negatif yang berdampak negatif bagi sistem sosial dalam masyarakat dan tidak diharapkan masyarakat.

B.      PENGENDALIAN SOSIAL

Pengendalian sosial adalah berbagai upaya mencegah maupun mengatasi penyimpangan sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat agar setiap anggota masyarakat dapat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

1.       Berikut sifat pengendalian sosial

a.       Pengendalian preventif, dilakukan masyarakat dalam rangka mencegah terjadinya penyimpangan sosial

b.      Pengendalian represif, dilakukan masyarakat untuk mengembalikan keserasian dan memulihkan keadaan masyarakat

2.       Berikut proses pengendalian sosial

a.       Persuasif, cara pengendalian sosial dilakukan dengan mengajak, membujuk, menyarankan, dan membimbing anggota masyarakat agar berperilaku sesuai nilai dan norma yang berlaku.

b.      Koersif, cara pengendalian sosial yang dilakukan dengan memberika tekanan, paksaan, maupun kekerasan kepada pelaku pelanggaran norma

3.       Berikut cara pengendalian sosial

a.       Pengendalian sosial formal, dilakukan oleh lembaga resmi seperti kepolisian, sekolah, dan agama.

b.      Pengendalian sosial informal, dilakukan melalui desas-desus, pengucilan, celaan dan ejekan.

4.       Berikut fungsi pengendalian sosial

a.       Mengembangkan rasa malu

b.      Mengembangkan rasa takut

c.       Mempertebal keyakinan terhadap nilai dan norma

d.      Menciptakan sistem hukum.

 

        Latihan soal :

                    Setelah kita membaca ringkasan materi tentang struktur sosial, marilah kita mengerjakan  soal                           latihan berikut. Silahkan tulis soal dan jawabannya di buku tulis anda, supaya materi cepat tersera                        dalam memori kita. Silahkan tuangkan kreativitas kalian, boleh menggunakan pulpen aneka warna atau                dihias, supaya saat membaca ulang, kalian tidak bosan.

                1. Sebutkan pengertian perilaku menyimpang!

                2. Sebutkan beberapa penyebab perilaku menyimpang!

                3. Jelaskan pembagian jenis perilaku menyimpang berdasar kadar penyimpangan, jumlah pelaku dan                         sifatnya!

                4. Sebutkan pengertian pengendalian sosial!

                5. Jelaskan jenis-jenis pengendalian sosial berdasar sifat, proses dan cara!

STRUKTUR SOSIAL

 

Key word : struktur sosial, stratifikasi dan diferensiasi

A.      STRUKTUR SOSIAL

Struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara status dan peran tiap individu. Status adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat, sedangkan peran adalah berbagai perilaku yang diharapkan muncul pada diri seseorang yang menyandang status tertentu. Macam-macam status adalah sebagai berikut :

1.   Ascribed status, yaitu status yang diperoleh individu sejak lahir

2.   Achieved status, yaitu status yang diperoleh individu karena adanya suatu usaha

3.   Assigned status, yaitu status yang diperoleh individu tanpa usaha, tetapi karena diberikan.

Peran merupakan aspek dinamis yang selalu melekat pada status sosial atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Individu yang menyandang status sosial tidak akan dapat dipisahkan dari peran sosial yang melekat di dalamnya.


Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=rPWb-JTBAeQ



Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=struktur+sosial+&tbm=isch&ved=2ahUKEwj9h-me7LzxAhUCUXwKHUT0BO4Q2-cCegQIABAA&oq=struktur+sosial+&gs_lcp=CgNpbWcQAzIECCMQJzICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADICCAAyAggAMgIIADoHCCMQ6gIQJzoECAAQQzoFCAAQsQM6CAgAELEDEIMBOgcIABCxAxBDUJ0NWKlpYIdvaAFwAHgKgAGqCYgBvHuSAQ8wLjIuOC4yLjMuOC40LjOYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWltZ7ABCsABAQ&sclient=img&ei=ShLbYP26IoKi8QPE6JPwDg&bih=552&biw=1280&safe=strict#imgrc=ht5YNRtCnJNYOM

 

Menurut Peter M. Blau, struktur sosial terbagi menjadi dua bentuk, yaitu interseksi sosial dan konsolidasi sosial. Interseksi merupakan struktur sosial dimana para anggotanya bersifat tumpang tindih atau silang-menyilang. Keanggotaan kelompok berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda tetapi disatukan dalam kesamaan-kesamaan tertentu yang dapat memperkuat integrasi. Sedangkan konsolidasi adalah bentuk struktur sosial dimana setiap anggota kelompok saling menguat ke dalam kelompoknya masing-masing dan tidakmemiliki kesamaan denga n anggota kelompok yang lain. Struktur sosial ini lebih rentan terjadi konflik sosial.


Perhatikan video dalam link berikut :

https://youtu.be/dT_wrPWchH8

 

B.      DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI

`        Diferensiasi merupakan suatu bentuk penggolongan-penggolongan anggota masyarakat yang             bersifat sederajat atau horizontal. Terdapat beberapa bentuk diferensiasi, yaitu :

                        Sumber gambar : https://www.google.com/search?q=diferensiasi&safe=strict&sxsrf=ALeKk00FA--DWBA5yR2_VQ6eZg7QHfq1kw:1624969479339&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwivlNiE67zxAhWPbn0KHWzZA7EQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1280&bih=609#imgrc=-AyEMTIKkO_f2M


1.       Ras

2.       Etnis (suku bangsa)

3.       Klan (sistem kekerabatan)

4.       Agama

5.       Profesi

6.       Jenis kelamin

Stratifikasi sosial merupakan perbedaan atau penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat. Stratifikasi sosial muncul akibat adanya sesuatu yang dihargai dalam masyarakat. Ukuran yang dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan, yaitu:

1.       Kekayaan

2.       Kekuasaan

3.       Kehormatan

4.       Ilmu pengetahuan/pendidikan

5.       Keturunan

Latihan soal :

Setelah kita membaca ringkasan materi tentang struktur sosial, marilah kita mengerjakan  soal latihan berikut. Silahkan tulis soal dan jawabannya di buku tulis anda, supaya materi cepat terserap dalam memori kita. Silahkan tuangkan kreativitas kalian, boleh menggunakan pulpen aneka warna atau dihias, supaya saat membaca ulang, kalian tidak bosan.

1.      💙 Apakah itu struktur sosial?

2.       💙Jelaskan tentang status dan peran!

3.       💙Sebutkan macam-macam status !

4.       💙Apakah itu diferensiasi? Sebutkan beberapa bentuk diferensiasi!

5.      💙Apakah itu stratifikasi? Sebutkan beberapa ukuran pembentuk stratifikasi!

Kelompok Sosial