hari ini adalah hari ketigaku di Jember. liburan mungkin. terutama libur dari aktivitas organisasi dan aktivitas kuliah. yang jelas bagiku tidak ada kata libur untuk menggali inspirasi dari apapun yang kulalui. dan aku menginsyafi, bahwa kalau tak kugoreskan pena di atas kertas, atau tak kugoreskan tangan di atas tuts keyboard, inspirasi apapun akan menguap di telan oleh waktu. karena aku sadar, ingatan ku sebagai manusia ada banyak batasnya.
aku ada di salah satu kamar di rumah mbak Ninna dan Pak Sholeh di Griya Mangli nomor 24-D Jember. hari ini sangat kusyukuri, karena apa, aku sangat lama sekali belum bisa silaturahmi, dan hari ini kesampaian. setelah sekian lama, setahun yang lalu, aku tes SBMPTN di sini.
mbak Ninna punya banyak buku, dan aku meminjam salah satunya, Moga Bunda Disayang Allah, karangan Tere Liye, salah satu penulis novel favoritku.
aku ada di salah satu kamar di rumah mbak Ninna dan Pak Sholeh di Griya Mangli nomor 24-D Jember. hari ini sangat kusyukuri, karena apa, aku sangat lama sekali belum bisa silaturahmi, dan hari ini kesampaian. setelah sekian lama, setahun yang lalu, aku tes SBMPTN di sini.
mbak Ninna punya banyak buku, dan aku meminjam salah satunya, Moga Bunda Disayang Allah, karangan Tere Liye, salah satu penulis novel favoritku.