kali
ini aku ingin cerita tentang Brambang. Sebuah kisah nyata yang kadang membuatku
geli tak terkira. Ceritanya begini. Minggu-minggu ini adalah musim buah mangga.
Yah, tentu saja, penghujung musim kemarau yang kering dan panas menjadi
prayarat yang terpenuhi untuk penyerbukan bunga mangga yang dibantu oleh angin.
Musim
mangga. Dan ini adalah momen yang dinanti oeh bapak. Yaa, beliau bisa beralih
profesi dari penjual arang menjadi pembeli mangga obrokan di pemilik mangga dan
menjualnya kepada pengepul/ penimbang. Dan, tentu saja membawa berkah
tersendiri, untuk aku anaknya. Karena aku bisa makan mangga sepuasnya. Walau
kenyataan kami tidak memiliki pohon mangga sendiri.
Oke
lanjut ke cerita. Tokoh pertama sudah saya ceritakan. Yakni bapak saya. Sang
penjual mangga obrokan, yang membeli dari pemilik pohon, sisetor ke penimbang.
Sedangkan
tokoh utama yang kedua adalah Brambang. Brambang adalah pihak pegepul atau
penimbang mangga. Nah lo, ada apa?
Kata
bapak saya, Brambang pada zaman SD nya suka menyurati bapak. Surat cinta
tentunya.brambang menyukai bapak saya pas jaman SD . Lalu pada suatu saat,
bapak saya sampai malu sendiri, karena si Brambang itu ngasih surat di depan
teman-teman. Bayangkan betapa malunya? Umm... anak SD menyurati anak MI dan itu
berlangsung sekitar tahun 1988 an mungkin. Akan berbeda ya kondisi psikologisnya dengan
anak SD jaman 2014 an. Anak SD jaman sekarang mah, tontonannya mahabaratha
enggak gitu Ganteng Ganteng Srigala.
Lanjut
ke cerita bapak. Bapak udah dapat dagangan nih ceritanya. Stand pengepul
Brambang udah dilampaui. Yakni di Sukorejo. Bapak ingin menjualnya ke pengepul
yang ada di Desa Tulung. Eh, dikejar sama Brambang. Yang notabene jaman dulunya
pernah naksir bapak. Terjadi tawar menawar harga, kondisi normal harga mangga adalah
3500 per kilonya. Sedangkan si Brambang berani mematok harga 3800 per kilo.
Akihirnya bapak tergiur oleh selisih harga 300 rupiah. Kan 300 kalau dikalikan
jadinya lumayan kan.
Ternyata,
saat mangga udah diturunkan dan disortir oleh Brambang, dia enggak lihat
mangganya. Tapi malah lihat ke bapak. Wiiih. . dan naasnya adalah dari sortiran
itu ditiwar atau dianggap yang enggak lolos uji masuk sortir ada 63 kilo
mangga. Wauuuu... buseeet daaah.. babe gue langsung marah-marah dan nesu nih.
Soalnya di tombong atau di keranjang bapak muatnya 2 kuintal mangga alias 200
kg, disortir 63 kilo.. lalu babe nanya kenapa kok disortir sebanyak ini. Jelas
rugi lah kalo seperti ini. Dan si Brambang dengan santainya menjawab. Salahnya
sendiri kenapa dulu enggak emnerima cintaku.. nah looo
Babe
sekarang udah enggak remaja lagi lo sob. Sekitar 45 tahun lah. Lebih bisa
kurang enggak. Dan dia malah ngajak besanan. L anaknya
laki-laki, otomatis serangannya gue kan?
Nah
lo...? buset dah..
Babe
cerita seperti ini dengan tagline dihajar brambang.aku ngakak terus denger
cerita ini. Betapa cinta yang tak
tersampaikan telah merusak hati dan pikiran ya.. . padahal kalau dari segi
ekonomi, si Brambang ini lebih kaya dan berkuasa dibanding bapak, tapi masih
menyempatkan untuk revenge atas masa lalu.
Nah,
ini nih yang membuat aku malas pacaran. Takut menjadi Brambang yang tanpa hati
merusak kerja keras babe diganti dengan kerugian yang nyata. Aku juga takut
menjadi babe yang dihajar oleh mantannya dengan acara yang kayak gitu.
Yah,
bisa diambil hikmahya ya,... jangan pernah menyakti hati orang lain.
Sebisa
mungkin hati-hati dalam bertindak. Oh iya satu lagi, babe gue enggak ganteng
lo.. kok ada ya yang segitu terobsesi untuk balas dendam atas nama masa lalu
dalam rangkaian hati yang patah?
Yah,
semoga tante atau lek brambang segera insyaf dan tidak ganggu babe gue. pokoke mudik itu full story..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar