Rabu, 23 September 2015

aku berubah pikiran

aku adalah salah satu orang yang tidak konsisten. tadi pagi, aku menabah-nabahkan hati sendiri untuk tidak mudik lebaran haji kali ini. dan sekarang sekitar jam setengah tiga sore, aku berkeinginan kuat untuk pulang ke madiun. merayakan hari raya bersama keluarga. betapa mudahnya Allah membolak-balikkan hati.

aku sudah berencana, aku pulang nunggu bis jurusan surabaya di halte depan kampus jam setengah 10 malam. katakan lah tidak macet, bisa jadi jam 12 atau setengah satu dinihari aku sudah  bisa sampai tujuan. padahal, tahun lalu aku punya kenangan buruk. tidak dapat bis, karena semua sudah full. dan akhirnya pulang lagi ke kos dan merayakan idhul adha di kos.

aku tahu resiko situasi tahun lalu bisa saja terjadi. tapi tekad telah bulat. sebenarnya aku punya keinginan untuk motoran pas pulang, tapi keadaan terlalu berbahaya mengingat medan banyak yang gelap dan melalui areal hutan ngawi yang cukup luas.


mengenai situasi idhul adha tiga tahun belakangan, pas aku jadi anak rantau di Solo. semua mempunyai kesan berbeda. tahun pertama aku bisa idhul adha di rumah. budhe ku qurban sapi, kepalanya dibawa oleh bapak. jadilah aku makan daging banyak.

idhul adha kedua, aku di kos. hal ini karena seperti cerita diatas, nunggu bis lama semua pada penuh. bapak kos dapat daging banyak, kami bantuin masak di dalemnya. banyak jenis masakan daging, mulai dari bakso, tengkleng, rawon dan lain-lain. aku bergulat dengan potongan daging mentah untuk memotongnya menjadi kecil-kecil.

idhul adha kali ini aku yang akan menentukan ceritanya. aku melepaskan asa ingin idhul adha di rumah, apa tetap menjaga keinginan supaya terwujud. yang aku lakukan adalah tetap menjaga mimpi, pulang. bis dateng jam berapa aja, gak papa. aku akan siap dengan segala resiko berdesak-desakkan. semoga Allah memudahkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Sosial