Selasa, 06 Juni 2017

Ujian Pendadaran Skripsi Prodi Sosiologi Antropologi UNS 2017

Hai, hai. tiap orang sebelum naik tingkat harus diuji kan? begitu pun dengan mahasiswa S1 yang berkehendak untuk lulus, harus buat syarat ujian, yaitu skripsi.

si skripsi ini lalu diujikan dengan 4 dosen penguji yang cetar ulala. Ditanyain macem-macem. tapi kalau skripsi buatan sendiri mah santai ya, gak usah khawatir. Kuasai semua isinya dan jawab semua pertanyaannya. Ujian Pendadaranku diuji oleh Pak Zaini, Bu Siti Rochani, Bu Atik dan Bu Siany.

Pelaksanaan ujian pada tanggal !7 Mei 2017, angka cantik yaa.

Senin, 05 Juni 2017

KEMATIAN KURA-KURA

Hari ke 11 Ramadhan. Pagi jam 6 selesai tadarus Al-Qur’an, aku biasa memandikan kura-kura, menyemprot kaktus dan menyirami tanaman. Ke kamar, ambil akuarium kura-kura dan kutemukan ia sudah mengambang. Terbersit dalam pikiranku, jangan-jangan dia sudah meninggal.

Kubawa ke lantai depan kamar, kugoncang-goncang akuariumnya, dan tak bergerak. Aku mengabari yang sudah melek dipagi ini. Mbak kusnul dan acip. Acip malah tertawa gembira. Ah dasar.

Padahal si Kokom, nama kura-kura itu. ia adalah hadiah sidang skripsi dari Winda, dan salah satu hadiah yang paling kusukai karena lucu. Aku sering main ke kamarnya Winda untuk nengok kura-kuranya. Untuk hadiah, ia membelikanku kura-kura. Memelihara kura-kura adalah hal baru bagiku. Ia memberiku makanan ikan yang bisa digunakan untuk makan kura-kura juga.

Sehari setelah sidang, aku dan Winda ke pasar ikan untuk beli akuarium dan hiasannya. Jadiah si kura mejeng dengan cantiknya di akuarium. Hiasannya ada lubang tempat sembunyi juga, cocok lah untuk si kura.

Sejak awal, si kura hobi keluar dari akuariumnya, pernah ia hilang dan ternyata nyelip di bawah kasur. Jangkauannya luas. Saat aku ke Madura, ia dirawat teman-temanku dan katanya ia pingsan, karena hobi keluar dan kelamaan tidak kena air.

Teman-teman inisiatif menutupkan buku diatas akuariumnya dan diberi sedikit celah untuknya bernafas supaya tidak keluar-keluar.

Saat aku pulang, aku merawatnya dengan sayang. Hampir tiap hari airnya kuganti karena gampang keruh/ buthek. Padahal kata Winda, gak perlu tiap hari diganti. Takut dia stress dan bingung terombang-ambingkan gelombang air.

Pernah suatu kali, ia kujemur di pagi hari. Supaya mendapat asupan vitamin D, tidak kututup atas biar ia bebas bernafas dengan udara pagi yang sejuk. Aku meninggalkannnya tanpa pengawasan, agak lama, aku ke lantai 2.

Aku tengok ia sudah tidak ada, ternyata terjun bebas ke lantai dua dan dirawati winda, dimasukkan ke akuarium kura-kuranya winda. Bersyukur ia masih selamat, tapi tidak banyak gerak. Aku merasa bersalah padanya. Beberapa hari kemudian aku masih rutin memberi makan dan memandikannya.

Kemarin sore ia sudah kumandikan. Saat kutengok paginya ia sudah tidak bernyawa, ada pup nya juga. Airnya masih bening. Ada beberapa analisis penyebab kematian si kura-kura.
1.     Dari Acip. Menurut acip mungkin saja ia pendarahan dalam atau syok karena jatuh dari lantai 3 ke lantai 2. Acips pernah memelihara cupang dan jatuh dari atas lemari, ditemukan mati juga.
2.    Dari Eka (D3 Kebidanan UNS) : tidak ada yang tahu kapan kita mati, bayi aja ada yang mati bahkan di kandungan.
3.    Dari Uswa. Mungkin efek sering kuganti namanya. Dari awalnya mey mey jadi kokom. Kan ada tho anak kecil yang sakit-sakitan, diganti namanya eh sembuh.
4.    Mungkin aku telat kasih makan, atau air yang kuganti masih terkontaminasi air sabun.
Entahlah, yang jelas kehilangan peliharaan menyebabkan kesedihan untukku. 20 hari sudah terlewati dengan ada ia yang kurawat tiap hari. Dan sekarang ia sudah pergi ke alam lain.


Aku menguburkan di taman ibuk sama acip, kukasih nisan batu putih dan kutabur bunga putih. Semoga engkau bersenang-senang di kehidupan akhirat sana, kura-kuraku.     

Sabtu, 03 Juni 2017

#JuneWish 2017

1.     Menyelesaikan revisian skripsi ke 4 dosen
2.    Daftar wisuda Agustus (moga-moga masih kebagian kuota)
3.    Baca 5 buku (sementara baru terbaca 1, biografi Gus Dur)
4.    Buat resensi/ pengalaman membaca buku, upload di blog
5.    Memelihara tanaman kaktus, lidah buaya dan memelihara Kokom (kura-kuraku)
6.    Opsional, kalau masih ada uang beli ikan cupang, makanan ikan dan akuarium yang lebih gede. Tapi ini tidak wajib.
7.    Pulang Madiun tanggal 9 Sore.

8.    Buat cerpen, hayo kamu belum pernah bikin cerpen, sepertinya buat cerpen adalah tantangan yang menyenangkan. 2 cerpen. 
9. Belajar TOEFL dengan buku Barron 

lewat postingan ini aku ingin melakukan pemetaan apa yang ingin aku lakukan supaya tetap tertata dengan baik dan bisa dievaluasi di akhir bulan. Semoga berjalan dan semangat mengupdate blog pribadi ini. 

Target Ramadhan 1438 Hijriyah


Aku mempunyai planning yang akan kuupdate pelaksanaannya di akhir Ramadhan, supaya semangat dan jadi bahan evaluasi.

1.     Khatam Al-Qur’an 2 kali
2.    Ikut pesantren Ramadhan tanggal 9 Juni-11 Juni di Pesantren Ali Syafi’i Grojogan Kaligunting Mejayan. Jadi tanggal 9 kalau bisa sudah pulang ke Madiun.
3.    Sholat Tarawih tidak boleh bolong kecuali halangan
4.    Silaturahmi (sudah terlaksana, ke rumah Uswa Manyarejo, Plupuh, Sragen)
5.    Ke majlis Ar-Raudhah Habib Novel minimal 2 kali
6.    Ke makam Habib Ali, Pasar Kliwon

7.    Sholat di masjid Assegaf


Mengaji Al-Qur'an

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, maka ada perayaan Nuzulul Qur’an tiap tanggal 17 Ramadhan. Ramadhan selalu menyenangkan hatiku karena ada nuansa islami dengan pembacaan Al-Qur’an di mushola-mushola. Kalau aku di rumah, aku pasti juga ikut darus di Mushola Al-Ikhlas dekat rumah, aku adalah anak-anak yang paling tua dibanding yang lain. Hiks syediih.

Dalam bulan ini, aku rutin membaca Al-Qur’an dan mempunyai targetan khatam 2 kali. Waktu masih madrasah, aku sering menargetkan khatam 3 kali dalam sebulan dan akan mendapatkan reward dari bapak. Dapat reward, siapa yang tidak semangat?

Aku paling senang dijanjikan dibelikan astor kala lebaran menjelang. Astor adalah jajanan panjang-panjang mirip sedotan yang ditengahnya ada coklatnya. Pas aku kecil astor ini adalah jajanan wajib yang harus ada di meja rumah. Jajanan kesukaan soalnya. Biasanya dua toples, satu kecil dan satunya besar. Pernah pula aku minta mukena ke Bapak, dan dibelikan karena target khatamku terlampaui. Tapi seringnya minta astor sih.

Kala ku beranjak dewasa, wkwkwk, bahasanya. Saat sudah di bangku kuliah, targetan khatam Al-Qur’an masih tetap sama, namun tanpa reward khusus dari bapak. Bolehlah ini kusebut kesadaran pribadi untuk mendekatkan diri pada Allah. Mengaji sudah bukan karena astor, mukena atau iming-iming lainnya. Karena aku ingin.

Tahun ini aku mentargetkan 2 kali khatam A-Qur’an sebelum tanggal 27 Ramadhan, karena perayaan khataman di mushola biasanya pada malam ini. Kenapa secara kuantitas menurun dibandingkan dengan waktu madrasah? Karena kesibukan skripsian dan melakukan aktivitas lainnya.

Yah, patut disadari, makin gede kesibukan makin banyak. Sudah tidak bebas mau mentadarus Al-Qur’an kapan saja seperti dulu. Apalagi perempuan ada masa liburnya juga.

Berikut aku share pembagian waktu untuk Tadarus Al-Qur’an, yang semoga bisa bermanfaat.

1. ``Sholat Shubuh berjamaah di masjid, lalu tadarus 2 juz. Biasanya kurang lebih jam 6 sudah selesai.
2.    Bakda Sholat Tarawih 1 juz.

Maka jika dikalkulasi dalam sehari aku mentadarus 3 juz, target khatam 2 kali. 30 x 2 = 60.

60 : 3 = 20 hari. Nah, ini jika dilakukan secara istiqomah aku akan mencapai target khatam Al-Qur’an seperti yang kuharapkan. Kenapa masa aktif Cuma 20 hari, karena dikurangi 7 untuk masa haid, dan kutargetkan khatam sampai perayaan ambengan khataman tanggal 27 Ramadhan, jadi sudah sesuai.


Aku belum dari awal membaca Al-Qur’an 3 juz tiap harinya. Hingga detik postingan ini ditulis, baru dapat 19 juz. Hal ini karena awal puasa aku sakit pilek yang sangat mengganggu, kepala pusing dan badan meriang. Semoga walaupun belum sesuai rencana, aku bisa mengejar ketertinggalan dari target. Syukur-syukur melampaui. Aamiin. 

Ayo Rihlah

Pada bulan Ramadhan umat Islam berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadahnya. Bagi kalangan santri yang masih di pondok pesantren, mereka akan semakin giat di pondoknya. Bagi masyarakat awam juga ada kesempatan untuk nyantri kilat di berbagai pondok pesantren yang membuka program ini. Kemarin aku merencanakan ikut pesantren kilat, tapi belum ada kesempatan, masih banyak tanggungan skripsian. Ya Allah semoga tahun depan di beri kemudahan ikut pesantren Ramadhan.

Beberapa hari lalu, saya sempat membaca berita seorang santri di Kediri yang bersepeda demi ngaji tholabul ilmi ke Pesantren Gus Mus di Rembang. Hal ini sangatlah menginspirasi, apalagi sekarang bulan Puasa, ia tetap setia mengayuh pedal walaupun panas matahari sangat terik memanggang bumi. Aku pernah melakukan perjalanan bersepeda pada bulan puasa juga, dan rasanya sangat berat.

Dan kala itu nyatanya aku kuat hingga adzan magrib berkumandang. Jadi selama ada niat yang tulus ikhlas tanpa pamrih, semua hal berat akan terasa ringan. Saya percaya, mas santri yang bersepeda itu tak mengasihi diri sendiri, ia berusaha keras mengayuh pedal hingga Rembang. Aku yakin jauh di lubuk hatinya ada kebanggaan karena bisa mengalahkan ego, sabar mengatasi tiap halangan rintangan di jalan, hingga bisa sampai tujuan.

Terkadang, orang merasa takut untuk bepergian. Takut karena tidak ada kenalan, takut mengalami hal buruk di jalan atau takut sengsara. Padahal, dengan berpetualang dan bepergian, kita akan bertambah pengalaman dan ilmu pengetahuan.

Kenalan, memang kita tidak punya saat ini. Tapi yakinlah, banyak orang baik di sekitar kita, yang akan menjadi penolong kita jika kita sumeh, sopan dan tetap menjaga prinsip.
Takut mengalami hal buruk? Harusnya bisa diantisipasi. Jika kita nalar, jalan kaki saja kita beresiko tersandung bila tidak hati-hati. Maka sebelum merencanakan suatu perjalanan, lakukan manajemen resiko. Jika naik kendaraan pribadi (motor atau mobil) cek semua surat-surat dan kondisi kendaraan, untuk bawaan diatur sedemikian rupa supaya tidak terlalu menghalangi gerak langkah, dan untuk uang saku, bisa disimpan di beberapa tempat yang berbeda. Antisipasi bisa dipikirkan sejak jauh hari, jadi tak perlu takut dengan resiko.


Kalau takut sengsara? Ini yang susah. Normalnya manusia menyukai keadaan yang tenang dan jauh dari resiko. Daripada berpeluh di jalanan, kan lebih enak nyaman di rumah, di depan tv, di depan kipas, sedia bantal buat sandaran. Hehehe. Namun, percayalah ketika kita mencoba hal-hal baru, kita akan kaya pengalaman. Jika berbicara dengan teman pun akan lain. Kita bisa punya kepercayaan diri karena mengetahui secara real life perjalanan yang kita lakukan. Tidak hanya katanya-katanya.

Kamis, 01 Juni 2017

Pupung

Ini adalah Pungky Arum Puspita Sari. Salah satu teman baik yang menjadi penyemangat untuk menyelesaian skripsi dan menjadi teman curhat yang menyenangkan. Ia sudah menjadi tante dari adik kecil bernama Saeraya. Rumahnya Boyolali. Ia adalah mahasiswa pindahan dari UNNES Semarang.
Ia adalah Syahrini di kelasku. Gayanya sangat lucu ketika mengucapkan kata-kata dengan manja ala princess Syahrini. Padahal aku ujian skripsi sehari sebelumnya, tetapi tetap dijatah bunga dari Pungky. Makasih Pupung kesayangan. 

Ia sudah terlebih dahulu ujian skripsi bahkan sebelum aku sampai di Solo. Ia akan wisuda Juli ini, mendahului aku dan beberapa teman yang lain. Selamat Pungky, See you on the top. Aku punya janji main ke rumahnya di Boyolali, tapi entahlah kapan terlaksana. 

Ia sudah menjadi guru Sosiologi di satu SMA Kristen Swasta di kota Solo. Amazing banget lah dia, sangat energik dan ceria. Sekarang sudah lama tidak bertemu dengannya, jadi kangen kan. 


Jogjakarta #3 Bertemu Master Pesepeda Idola

Kereta prameks yang akan membawa kami pulang akan berangkat pukul 20.02 malam. Untungnya kami sudah memesan tiket pulang semenjak dari Stasiun Balapan. Karena musim liburan, kami tidak ingin menanggung resiko tidak bisa pulang karena tidak dapat tiket.

Malam hari seusai sholat magrib di dekat Pasar Beringharjo, kami langsung meluncur di malioboro untuk makan malam dan foto-foto. Aku memberi tahu mas Brindil teman facebook domisili Jogja yang seorang pesepeda bahwa aku di Jogja dan merencakan untuk bertemu.


Perkenalanku dengannya termasuk unik. Dimulai ketika aku ingin pulang dari Solo ke Madiun naik sepeda, ia adalah salah satu orang yang memberikan beberapa tips dan memberikan semangat. Interaksi dimulai dari komentar di blognya. Aku mengenalnya dari blog wordpress miliknya. https://denmasbrindhil.wordpress.com/ 

Kelompok Sosial