Senin, 17 Februari 2014

buku yang ijo royo-royo



Malam ini aku main ke kamarnya Rara. Pertamanya belajar sendiri, berdampingan sama mbak  Nurul di kamar kami yang terletak di lantai dua. Aku turun deh, refreshing. Main ke kamarnya Rara.aku lihat di kamarnya Rara ada buku e.explore Tumbuhan tulisan David Burnie. Rara kuliah di jurusan PMIPA  program studi pendidikan Biologi. Dia pinjem buku itu di perpustakaan FKIP sebagai penunjang pengetahuannya tentang biologi. Beda jauh sama aku, kadang aku pinjem buku perpus juga, tapi biasanya jauh dari pokok bahasan Sosiologi ataupun  antropologi. Seringnya baca novel. 

Iseng aja aku main dan buka-buka buku itu. Bukunya full color... asik banget.. isinya tentang tumbuh-tumbuhan. Kertasnya tebel dan gambarnya hampir menyerupai aslinya.
Wah.. keren. Aku yang sejak dulu  suka dengan dunia flora dan fauna mendiskusikan tiap lembar buku itu dengan Rara, Lanti, Ivon dan Wina. Lanti sedang sibuk dengan latihan soal fisikanya, jadi dia yang biasanya ceria. Kali ini hanya ikut nimbrung omongan sesekali. Ivon baca-baca buku neraka Jahannam dan kadang ikut nyeletuk juga. Wina yang jurusan PBS program studi bahasa Indonesia itu, sebenarnya di SMA jurusan IPA. Jadi dia ikutan menjawab saat aku nanya-nanya hal yang aku pengen tahu. Maklum lah, aku belajar biologi saat kelas satu MA doang, karena aku masuk jurusan IPS. 

Aku suka pelajaran IPA sejak SD. Dulu sayangnya pelajaran IPA di SD masih sebatas hafalan. Contohnya ya ada soal. Penyakit malaria bisa disembuhkan dengan titik titik titik....  karena hafalan dijawab aja KINA. Tapi baru malam ini aku lihat gambar pohon kina yang besarnya lebih besar dari pada pohon beringin. Subhanallah, sejak dulu itu sebatas hafalan, tanpa aku tahu seperti apa pohonnya. Dan sekarang aku baru tahu.

Rara dengan sabar memberikan aku pengetahuan baru tentang tanaman-tanaman yang ada di buku warna-warni itu. Subhanallah. Bagiku, tholabul ilmi itu tidak hanya mendengarkan ceramah 50 menit kali 21 SKS seminggu. Tapi diluar itu aku juga bisa belajar, kadang gurunya malah temen seangkatan ku sendiri. Gak harus melulu tentang  sosiologi kan? Dari temen pun kita bisa menimba ilmu pengetahuan. 

Satu pengetahuan yang berkesan dari diskusi tentang buku e.explore Tumbuhan ini adalah tumbuhan di hutan. Misalkan kita tersesat di hutan tanpa makanan, kebetulan lapar. Bagaimanapun jangan memetik tumbuhan yang berwarna cerah merona untuk dimakan. Kemungkinan besar itu adalah tumbuhan beracun. 

How come?

Penjelasan Rara begini. Tumbuhan di hutan beraneka ragam, dari banyak tumbuhan itu bisa jadi ada tumbuhan pemakan serangga yang menarik mangsa buruannya dengan warna yang terang. Hal ini pasti memancing serangga untuk masuk dalam perangkapnya lalu dimakan deh. Bisa juga untuk melindungi diri dari musuh. Racun itu bisa masuk lewat jaringan kulit atau jaringan pencernaan tubuh, yang terkadang bisa melumpuhkan musuh bahkan bisa membunuh musuh. Hati-hati ya kalau tersesat di hutan, sebisa mungkin jangan sampai menyentuh tumbuhan yang tidak kita kenali, .. 

Wah.. aku menemukan kalau program studi biologi itu seru.. aku harusnya juga enggak boleh kalah dengan Rara dan temen-temen lainnya yang sudah mulai nyaman dengan prodinya masing-masing. Karena Allah sudah menetapkan aku di program studi pendidikan sosiologi antropologi, berarti ini yang terbaik menurut Allah untukku. Untuk urusan nyaman atau tidak, harusnya aku mencari kenyamanan dengan prodi itu sejak dulu, jangan ada penyesalan di hati. 

Yaps.. aku harus mencari keseruan sosiologi itu apa, memang sih untuk sekarang aku belum menemukan. But, i believe i will get the joyness if i try as best as i can do. . . harusnya tidak kalah seru dengan bahasa Inggris ataupun biologi..  ya kan?


Ditemani buku e.explore tumbuhan yang ijo royo royo
17 Feb. 14,  22.41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Sosial