Minggu, 23 Februari 2014

Daftar Panwas atau PPU?



Beberapa hari yang lalu hujan abu, aku belum pulang ke rumah. Hari ini aku mau pulang ke madiun, menengok kabar orang tuaku. Mendapat kabar dari sms kurang puas rasanya. Yah walaupun mereka bilang di saradan, madiun hujan abunya tidak terrlalu parah. I just think, di solo aja menurutku parah banget. Masak Madiun yang tentu saja lebih deket dengan kediri malah tidak parah? Apa mungkin Cuma menenangkan dan menentramkan hatiku aja? But, karena hari ini ada kesempatan aku akan pulang. Hari ini hari kamis, kuliah pagi jm 1-2 dan 5-6.hari jum’at sebenarnya da kuliah, antropologi positivis. Tapi berhubung bu siany masih cuti melahirkan, baru masuk awal april, jadi sekarang ibur. Dan setelah april kuliah didobel. gituu Kuprediksi  jm 1 atau jam 2 siang aku udah bisa naik bis perjalanan pulang. Jam 1-2 pak basuki studi masyarakat indonesia. Ini pertemuan pertama. Beliau adalah bapak PA ku. Jadi bukan pertemuan pertama. Tapi kalau untuk anak sekelas, ini pertemuan pertama diajar .



Pak basuki orangnya disiplin dan tegas. Hari ini baru kontrak perkuliahan. Intinya harus jujur dan disiplin. Itu dua kosakata yang dipegang teguh pak Basuki Haryono. Beliau amat religius, lumayan beda dengan dosen-dosen aku yang lain. Diberi tahu pokok-pokok bahasan untuk makul studi masyarakat indonesia dan juga pembagian kelompok presentasi. Amazing, aku dapat kelompok 4 jadi maju giliran yang ke empat.  Dengan materi kebudayaan populer dan kebudayaan tinggi. Temennya Uun, Koyim, Akrom dan Bagas.

Agak siangan dikit, harusnya makulnya bu Atik. Sosiologi Klasik dan Modern. Tapi beliaunya ditunggu sampai adzan dhuhur belum rawuh juga. eh ternyata kosong. Ya udah deh, aku mampir ke sekre nya Dema Fkip. Aku ngisi formulir dan pertanyaan seputar pemilu. Maklumlah aku nyalon jadi panwaslu. Bentar lagi mau ada Pemilu Fakultas milih presiden BEM fakultas dan anggota Dema FKIP. Dulu, aku Uun, Jundi sama Vikri juga jadi PPF waktu PEMILU BEM universitas. Ini tingkatnya turun dikit, di tingkat Fakultas. Kata Uun, yang sering banget main kemana-mana sama aku, kenapa nggak daftar jadi Panitia pemilu Universitas aja? Itu kan kita kerja nyata, kalau Panwaslu? Kerjaanya gak jelas, mung mencari-cari kesalahan orang lain. Soalnya dia emang udah pernah ditanya-tanya sama panwaslu. Aku pun iya. Panwaslu itu nyebelin. Hehe, nanya-nanya mulu.Nah lo?

Uun bilang gitu, ingatan aku terasosiasi dengan panwaslu yang mengobservasi pemilu univ di fakultas MIPA dulu. Waktu itu aku dan uun tugasnya beda tempat, dia di JPTK FKIP Pabelan. Aku di Fakultas MIPA. Anak mipa itu gak peka lingkungan, saking full jadwal kuliahnya. Kata mbak-mbak mipa yang aku tanya, dia membenarkan. Anak mipa emang gitu, soalnya mereka sudah sibuk dengan kegiatan akademiknya masing-masing. Kadang ada praktikum sampai malam, trus buat laporannya. Banyak deh. Untung aja aku gak di MIPA. Alhamdulillah..  panwaslu waktu itu menjumpai TPS nya lagi sepi, trus nanya – nanya sama PPF. Aku mana tahu ada panwaslu waktu itu. Ya kujawab sekenanya. Untung disana ada mbak maya, senior  asli anak MIPA yang mendampingi. Jadi pertanyaan Panwas di jawab mbak Maya. Kenapa kok mahasiswa gak menunjukkan karmas? Kenapa kok TPS nya sepi? Waktu itu adzan dzuhur, ada bapak dosen MIPA yang selalu baik hati dan mengajak mahasiswanya untuk sholat. kebetulan aku lagi nggak sholat. La mas panwas itu juga diajak bapaknya sholat, dirangkul gitu. Mau gak mau, dia harus ninggalin TPS kan. Dalam hati aku ucap alhamdulillah, selamaat-selamat. Aku amatin terus tu mas panwaslu, agak jauhan, rangkulan bapaknya dilepas, bapaknya jalan agak duluan, eh sambil terbirit-birit mas panwas lari, sampai deket pertigaan parkiran MIPA, mas panwas nya malah belok ke parkiran gak jadi ke masjid. Aku ketawa-tawa aja sendiri. Kenapa gak mau sholat dulu ya? Kan udah waktunya. Husnudzon aja, mungkin ada banyak tugas untuk survey ke fakultas lain, MUNGKIN.

Iya ya.. bener juga kata Uun. Lucu aja aku kalau mengingat panwaslu yang aku temuin dulu di mipa. Masak aku nanti juga kayak gitu?  Ah enggak ah.. aku jawab aja si Uun, kita kan udah pernah jadi PPF, pernah tu jaga TPS sampai malam untuk penghitungan suara. Gimana capeknya, gimana pengalamannya. Nah sekarang aku mau nyari pengalaman yang beda, jadi panwaslu. dimana-mana evaluasi itu penting un. Lagian kita kan baru tahu sebagian aja tugas panwaslu, kita kan belum tahu seutuhnya. panwaslu emang gak kelihatan kerja, Cuma nanya-nanya. tapi tugas panwaslu penting untuk menjaga kevalidan data yang didapatkan dari proses PEMILU. .. hehe

Setelah screening sama mbak Isti, kimia fkip 2011 aku pulang deh. Ditemani sama Uun. Kita berpisah di gerbang belakang kampus yang bertuliskan mangesthi luhur ambangun negara. Dia on the way menuju gang Surya, aku ke ngoresan. Berpisah menuju kos masing-masing.  Dan aku prepare untuk pulang ke madiun. Dan ternyata.. perjalanan hari ini tidak mudah...

Mengasosiasi ingatan kemarin,
21 februari 2014
Subuh, 5.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Sosial