Minggu, 16 Februari 2014

Talkshow Grebek Issue Energi BEM FMIPA UNS



Hari kamis, 13 februari 2014 BEM FMIPA UNS mengadakan sebuah talkshow grebek energi yang bertajuk Hemat Energi Bukti Cinta Pada Negeri. Berhubung ini adalah seminar gratis dan memang belum ada kuliah, aku pun mengikuti acara talkshow ini. Mencari ilmu bisa dimana saja, begitu kan intinya?. Acara ini menghadirkan M. Sohibul Iman P.hd, wakil ketua DPR RI, Darmawan Prasodjo P.hd pemerhati isu energi sekaligus seorang rektor, dan juga Pak Handono Ramelan, dekan FMIPA UNS Surakarta selaku wakil dari akademisi.

Beliau–beliau adalah pemikir hebat Indonesia. Begitu kesimpulanku. Because what? Para pengisi acara nya semua lulusan doktor luar negeri dengan beasiswa dari bapak Habibie yang persaingan untuk mendapatkan beasiswa itu susah banget. Bapak rektor pun berpesan supaya mahasiswa tidak hanya mempelajari ilmu energi saja dari pakar-pakar itu, tapi juga kepribadian dan kiat suksesnya. Harapan bapak rektor, supaya bisa dicontoh oleh para mahasiswa UNS.

Talkshow ini mengangkat masalah tentang energi, Indonesia yang notabene kaya dengan energi kenapa kok malah belum makmur? Kurang lebihnya sih gitu.. menurutku

Bapak Sohibul Iman P.hd menuturkan bahwa Indonesia mengalami food, energy and water crisis. Masalahnya aa dua, yaitu problem struktural dan problem kultural. Problem strutural yaitu kita tidak punya arah kebijakan energi yang jelas. Political will tentang isu energi belumlah menjadi satu fokus dalam pemerintah kita. Cara mengatasinya adalah membuat UU yang menaungi tentang energi, tentu saja yang menguntungkan bagi seluruh bangsa Indonesia sekaligus anak cucu kita di masa depan, tidak hanya menguntungkan segelintir orang. Masalah kultural bangsa Indonesia adalah boros energi, dalam hal ini energi apapun. Indonesia dikaruniai banyak sekali kekayaan alam dan sumber daya. Hal ini terkadang membuat kita terlena. Misalnya air, terkadang kita lupa menutup kran kamar mandi. Atau contoh paling mudah nya adalah listrik, banyak orang yang saat tidur, lupa ataupun sengaja menyalakan lampu kamarnya. Boros kan? Cara mengatasinya adalah dengan hemat.. hidup hemat dalam hal apapun.

Bapak Darmawan Prasodjo P.hd menekankan tentang tujuan kita. What is our goal about energy? We are not running out of oil, but we are running out of cheap oil. Kita tidak kesulitan mendapat minyak, tapi kita kesulitan mendapat minyak yang murah. Kenyataan yang beliau sampaikan adalah hanya 18 % saja, minyak yang diproduksi oleh komponen bangsa, dalam hal ini adalah Pertamina dan anak perusahaannya. Malaysia dan Norwegia tujuan tata kelola Migas nya adalah untuk membangun industri Migas Nasional. Dengan tujuan seperti itu, urusan tata kelola migas diserahkan kepada anak bangsa, sehingga mereka berdaulat secara energi. Sedangkan tujuan Indonesia barulah miopic short sight yaitu untuk mendapatkan pendapatan negara sebesar-besarnya dari pendapatan pajak dan bukan pajak. Tentu saja, untuk menggenjot pendapatan negara, pastinya Indonesia meloloskan perusahaan yang mempunyai modal besar dan mampu memberi pajak yang tinggi. Tentu saja hanya perusahaan asing yang sanggup bayar pajak tinggi, karena modalnya besar. Padahal, banyak sekali anak bangsa yang juga pintar dan jenius yang bisa mengelola Migas kita.

Sedang dari pak Handono Ramelan mengungkapkan hasil penemuan dan inovasi anak MIPA untuk efisiensi energi. Bapaknya banyak bicara keilmiahan, tentang bagian-bagian alatnya gitu. Jadi aku tidak terlalu paham. Overall, mahasiswa UNS banyak yang concern juga lo dengan isu energi ini, salah satu bentuk keprihatinannya banyak disalurkan dengan membuat alat-alat inovatif yang bisa membantu mempermudah kita dalam memanfaatkan energi.

Sedangkan pesan-pesan tentang kehidupan dari bapak M Sohibul Iman P.hd adalah untuk sukses kita butuh 4 N, yaitu nilai (value apa yang akan kita berikan untuk bangsa), Nalar (mengasah nalar dan pikiran kita untuk mencapai cita), Network (jaringan yang akan membantu kita) dan juga Nyali (keberanian untuk menyuarakan aspirasi). Perjalanan hidup tidak linier apapun yang terjadi, itu adalah yang terbaik dari Allah maka kita harus meresponsnya dengan respon positif. Do the best...

Bapak Darmawan Prasodjo P.hd mengajak kita untuk ikhlas menjaga mimpi. Mimpi itu harus kita jaga apapun resikonya. Saat kita menyerah, maka kita akan gagal. Pembeda orang sukses dan orang yang gagal adalah keikhlasan dan kesabarannya. Otak yang pintar itu penting, tapi yang lebih penting adalah kemauan dan kerja keras kita. Karena pembeda antara pemimpin dan pemimpi hanyalah sebatas huruf N saja.

Pesan bapak Handono Ramelan menuturkan one finger you get everything. You are must better than us, don’t wasting your time. Generasi muda harus cerdas dan bekerja keras !!! Jangan sia-siakan waktu muda hanya dengan foya-foya dan memboroskan energi.
Ini adalah pesan yang aku dapatkan sewaktu seminar. Semoga bermanfaat...

Surakarta, 
dengan semangat baru
15 februari 2014, 21.16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Sosial