Selasa, 01 Juli 2014

2 Juli 2014

hari ini aku pulang. pulang menuju rumah, mengunjungi bapak dan ibu, tentu juga mas nur, teman-teman MA. Fatwa Alim, teman-teman MtsN Tulung, mengunjungi sanak keluarga dan juga bapak ibu guru. sejenak aku melupakan aktivitas kampus, melanglang buana, ke Kabupaten Jember, yang jauhnya 10 jam perjalanan naik kereta api dari stasiun Purwosari, Solo. aku dari Solo, ke Jember, dan sekarang tiba masanya untukku, pulang.

saat aku matur ke mbak nina untuk pulang ke madiun. aku dibelikan tiket kereta api. dan saat tiba masa-masa perpisahan itu, tepatnya saat sholat Shubuh tadi, aku menangis. ya.. menangis. tangisan kehilangan. betapa Allah sangat menyayangi aku. bisa dan sempat bersilaturahim ke Jember ini.
stasiun rambipuji dikala pagi



yang kutangisi adalah tentang masa atau waktu. betapa waktu adalah pergiliran antara pertemuan dan perpisahan. saat kita masih bayi, baru lahir, kita menangis dan disambut dengan senyuman keluarga. begitupun dengan orang yang kita sayang. aku adalah anak yang terlahir dalam keluarga yang harmonis, dengan segala cerita tawa, canda dan duka. semuanya terangkum indah dalam bayangan masa kecil, dengan orang tua, kakak, sanak famili,guru dan semua yang menyayangiku. hingga tiba saatnya aku, sebagai anak yang haus untuk menuntut ilmu, :) (ecie, mulai alay) untuk merantau.

dan aku diterima di kampus Universitas Sebelas Maret, dan itu kujalani hingga sekarang. bayangkan, sulit sekali saat-saat itu. rumahku madiun, dan aku harus merantau ke solo, yang bahkan aku belum pernah menginjakkan kaki kesana. aku tidak tahu apapun, blank. karena aku tidak tes ataupun berharap diterima disana. aku mengenang masa itu, setahun yang lalu, dimana aku masih sering sekali menangis saat diantarkan pergi kesana. diantarkan sampai pertigaan Ngepeh, yang lumayan jauh dari rumah, untuk mengetem/menunggu bis jurusan Jogja atau Semarang. dan aku menangis...

ya menangis,

sebagai ekspresi kehilangan. selalu seperti itu, hingga beberapa kali. saat aku pulang aku bisa mengontrol emosiku dan tidak menangis lagi. dan benar kata Darwis Tere Liye, waktu adalah obat dan pereda nyeri yang paling ampuh. seiring dengan berjalannya waktu, aku mulai terbiasa hidup di rantau. dan sebenarnya, rasa kehilangan yang dirasakan oleh yang ditinggalkan lebih sedih lagi. mengingat aku di rantau, akan menemukan hal-hal baru yang akan membuat aku sibuk dan semakin melupakan rasa kehilangan itu. sedangkan orang tua yang kutinggalkan? tidak, mereka sebenarnya lebih sedih, karena tak mungkin ada pengganti anaknya, mereka masih berada di rumah yang sama, dengan melihat bayangan ku setiap harinya,


Ya Allah,ya Ghofurur Rohiiim.. dan aku merasakan kehilangan itu lagi. saat aku pulang dari rumah mbak Ninna dan Pak Sholeh. mereka berdua amat teramat baik, dengan menjamu aku selama aku main kesana. subhanallah, 3 hari yang sangat menyenangkan, dan aku merasa kehilangan saat aku pulang. betapa disetiap pertemuan pasti ada jadwal untuk perpisahan., dan aku menangisinya. aku sudah menganggap mereka sebagai keluarga ku sendiri.

mbak Ninna berpesan banyak padaku, untuk tidak pacaran, untuk berusaha menyenangkan orang tua, tidak menyusahkan mereka, belajar rajin, pertahankan IP, dan sebagainya, yang itu sangat berkesan dalam hidupku. betapa banyak yang menyayangi aku Ya Allah. semoga Engkau, senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayangMU pada kami semua, Aamiin.

Ya Allah, bertambah rasa syukurku padamu. saat ini aku sedang melihat pemandangan di jendela. hutan-hutan di saat pagi hari di kota Jember. dan aku percaya, dimanapun aku berada, saat berpisah dengan semua orang yang kucintai masih ada Allah yang bersamaku. setiap tempat yang kukunjungi adalah tempat sujud untuk menyembahNya. saat tak ada satu orang pun yang kukenal di kereta ini, aku masih punya Allah.

membaca dan menghayati ayat-ayat kauni,
disamping hijaunya dedaunan,
Jember, 2 Juli 2014 6.12

1 komentar:

  1. http://beritadomino2o6.blogspot.com/2017/06/12-penemuan-australia-yang-mengubah.html

    http://detik206.blogspot.com/2017/06/habib-rizieq-akan-pulang-ke-indonesia.html

    http://marimenujudomino206.blogspot.com/2017/06/ini-komplotan-begal-dan-rampok-sadis.html

    http://jutawandomino206.blogspot.com/2017/06/antisipasi-hadapi-perang-nuklir-warga.html

    HALLO TEMAN-TEMAN DAFTARKAN SEGERA DIDOMINO206.COM JUDI ONLINE TEPERCAYA & AMAN 100% !

    SANGAT MUDAH MERAIH KEMENANGAN TUNGGU APALAGI AYO BURUAN DAFTARKAN:)

    UNTUK PIN BBM KAMI : 2BE3D683

    BalasHapus

Kelompok Sosial