Selasa, 02 Mei 2017

Berbagi dan Ketentraman Hati

Hidup ini hendaknya saling tolong menolong dan ringan tangan berbagi dalam kebaikan. Kita, manusia, kadangkala, bahkan seringkali, merasa lemah tak berdaya. Kita merasa adalah orang yang harus ditolong. Kita belum cukup kuat untuk mandiri dan menjadi penolong.

Perasaan seperti itu lazim saja. Karena kita adalah makhluk Tuhan yang punya banyak keterbatasan. Saat sakit,  kita butuh orang lain untuk merawat kita. Saat kita lapar, kita bisa menanak nasi, tapi beras itu asalnya dari mana? Melalui rantai produksi yang panjang, kita bisa menikmati nasi yang terhidang di depan kita.


Tapi agaknya, keterbatasan kita janganlah menghalangi kita untuk bahagia dan membahagiakan orang lain. Lakukanlah hal kecil, sedekah-sedekah sederhana, untuk menyenangkan orang lain dan menentramkan hati kita sendiri. 
Meskipun yang kita bantu dan kita beri, tidak memberi imbalan bagi kita. Yakin saja, malaikat tidak alpa mencatat. Bisa saja, bantuan datang dari arah yang tiada terduga ketika kita sedang kesulitan dan membutuhkan.

Hati yang tenang, yang tidak merasa khawatir dan tidak kemrungsung dengan duniawi yang fana. Tidak silau dengan kemewahan dunia. Hati yang tenang bisa didapatkan dengan berbuat baik kepada orang lain. Hanya Allah tempat untuk bergantung.

Ada cerita temanku si Uswa, ia dari Solo motoran PP ke Jogja hanya berbekal 10 ribu rupiah. Untuk orang yang dalam perjalanan, dia mengambil resiko yang sangat riskan. Bisa saja bensinnya habis, ingin beli jajan di jalan, njagani kalau bannya bocor dan banyak kebutuhan lainnya.

Tapi ia berani mengambil resiko itu. Karena ia sudah memenuhi tangki motornya, bannya baru ganti, dan uang 10 ribu untuk karcis masuk dan makan di hik. Yang kukagumi ia adalah orang yang mengamalkan "Hanya Allah-lah tempat bergantung dan memohon pertolongan".

Ia bukan orang yang serampangan. Buktinya ia sudah memikirkan segala kemungkinan. Tapi ia tidak dikalahkan oleh rasa takut karena keadaan keuangan yang menghimpit. Ketika kita cukup menjadikan Allah sebagai penolong dan penyelamat, Allah akan menaburkan segala Rahmat dan Kecukupan.

Yakini itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Sosial