Sabtu, 20 Mei 2017

Perjalanan Solo-Madura (3)

Perjalanan dari pelabuhan Kamal, kami disuguhi monumen karapan sapi. Sejak dari pelabuhan saya melihat bapak-bapak masih setia sarungan padahal waktu sudah menunjukkan pukul setengah 7. Para ibu dan wanita, semua berhijab. Keren men. Untung saya bawa rok, jadi nanti bisa ganti pakai rok. Biar menghormati dan bisa berbaur penampilannya.

Saya melewati kampus Unijoyo. Ummm luas dan longgar. Masih banyak tanah kosong disana. Beda jauh dengan di Solo yang sudah sangat rapat dan berjejal.

Pagi, saya mandi, ikut kuliah asisten si riski. Ia masih semester dua dan ada program asisten dengan kakak tingkatnya. Aku ikut masuk kelas, gak diusir. Aku tidur dibiarin. Sumpah ngantuk banget.

Ternyata, tidur yang tidak nyenyak di bis turut mempengaruhi kelopak mata yang susah diatur. Aku merasa kalau aku tidur, tulisan di papan sudah berganti dan aku tidak menyadarinya. Tahu-tahu sudah selesai aja.

Setelah itu makan bakso lontong di kantin asrama. Kesanku tempatnya megah namun sepi. Kesan makanan, hemm enak, dan juga agak pedas. Padahal aku hanya menambahkan sedikit saos.

Setelah itu ambil uang di ATM, untung ada ATM mandiri. Riski ambil uang di ATM BRI. Lalu pulang, aku tidur. Dibangunkan sholat dhuhur jam 2 an. Tidur siang ku nyenyak sekali.

Kami janjian jam 3 sore mau ziaroh ke makan Syech Kholil Bangkalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Sosial