Sabtu, 13 Mei 2017

Review Film: Raees

Beberapa hari yang lalu saya menonton film Raees. Film terbaru Shakrukh Khan yang tayang mulai dari Januari 2017 ini. Secara saya adalah fans berat Shakhukh Khan sejak film Mohabbatein dan Kabhi Kushi Kabhi Gham. Film terbaru ini berbeda dengan peran-peran protagonis SK di film-film yang saya tonton. Di sini ia berani mengambil peran antagonis yang kadang abu-abu.



Dimulai dari cerita Raees kecil yang mengalami mata minus, ia sekolah dan dihukum Bu Ratna karena tidak bisa baca. Ia dan ibunya ke dokter mata dan diperiksa, disarankan beli kacamata namun tak bisa menebusnya. Sepulang dari sana, ia mencuri kacamata dari patung Ghandiji, dikejar petugas namun bisa lari. Ia ke dokter mata, namun ternyata kacamatanya tidak bisa ia pakai, karena cuma frame aja. Akhirnya si dokter luluuh, memberi uang ke Raees kecil untuk menebus kacamata di kasir.

Ia lahir dan besar di daerah Gujarat, kampung miskin yang ekonominya bergeliat karena terkenal dengan pembuatan miras secara ilegal. Suatu waktu, ia dikudang oleh ibunya, ia diberi petuah 

“No business is small and no religion is bigger than business.”  kalau tidak salah ada tambahannya asal tidak mengganggu kehidupan orang lain.

Agak lama aku bisa mencerna maksud perkataan ibu Raees. Namun mungkin seperti ini, tidak apa kita berbisnis apa saja, asalkan tidak mengganggu orang lain dan mengganggu orang baik yang seiman maupun berbeda iman.

Raees tumbuh menjadi anak yang pintar dan menjadi kurir Jairaj, seorang bandar minuman keras yang terkenal. Setelah dewasa ia ingin mengembangkan bisnisnya dan berdikari, Jairaj tidak rela dan membuat syarat 3 hari harus memenuhi uang pembelian miras pertama.

Raees dan sahabatnya gokil abis, ia meminjam mobil teman yang dijual di showroom, lalu ditukar kambing, kambing dibawa ke kota untuk dijual lagi karena musim idhul adha, harapannya dapat untung banyak. Malah berkelahi di pasar daging. Berkelahinya, sumpah keren banget. 

Lalu ia bertemu dengan pedagang besar (Musa Bhai) yang terkesan dengan Raees, diberi uang modal dan dimulailah usaha dagang miras Raees. Banyak scene ketika ia memberikan uang sogokan ke polisi, berkomplot dengan politisi, ia memberikan bantuan mesin jahit bagi ibu-ibu dan mimpinya membangun dunia kita, membangun rusun dan aneka tempat umum lainnya untuk masyarakat di daerahnya.

Cerita berlangsung seru ketika ada polisi idealis bernama Majmudar yang pantang sogokan dan menyiduk setiap pelanggar kejahatan. Ia adalah polisi yang selalu dipindah-pindahkan oleh atasannya karena saking disiplinnya. Tentu saja polisi baik akan menyulitkan rekan kerja atasannya. ehm--ehm, ya tahu sendiri kan? 

Ada cerita romansa dengan perempuan bernama Aasiya hingga akhirnya menjadi istrinya (Mahira Khan), mbaknya hidungnya terlalu mancung. heuheu. Masih bagusan Pretty Zinta, Kareena Kapoor, Rani Mukerjee atau yang jadul-jadul aja lah. Aktingnya agak kurang ciamik kalo menurutku.

Ada juga goyang maut dan lagu ala-ala pesta di India. Kalau ini baiknya di skip aja. Gak usah dinikmatin. Body mbaknya bikin iri, euy.

Yang paling seru adalah adegan ketika kucing-kucingan antara Majmudar dan Raees. Raees adalah seorang pedagang miras yang punya etika, walaupun bermusuhan, saat perayaan kelahiran anaknya, ia mengirimkan makanan di kantor Majmudar. Ia juga mengundang Bu Ratna, gurunya dulu, tapi malah dihadapkan pada suasana duka, karena suaminya yang seorang buruh, bunuh diri karena tidak mendapat haknya sebagai pekerja.

Ia lalu menemui si pemilik modal tempat dimana suami bu Ratna menjadi buruh dan memaksa untuk membayarkan pesangon pada para buruh. Ia jadi seperti malaikat. wkwk

Adegan keren lainnya adalah ketika usahanya surut, pinjam uang ke Musa Bhai dan diminta mengirim emas yang ternyata isinya bom. Raees merasa sangat frustasi saat tahu ia sudah membunuh banyak orang berdosa yang melayang nyawanya. Prinsip bisnisnya, telah ia langgar tanpa ia sadari. 

Ia jadi buron, bunuh Musa Bhai, lalu menyerahkan diri ke polisi, ditembak mati oleh Majmudar tanpa peradilan. heuheu, ceritanya, ngambang.

Bagiku film ini bagus untuk ditonton supaya kita punya pandangan yang komprehensif tentang suatu hal. Film yang menceritakan dunia kelam permirasan, namun si tokoh juga baik terhadap rakyat kecil, hingga ia yang ditahan di penjara bisa jadi politisi, menang telak dalam pemilu. 

karena rakyat lebih butuh pemimpin yang peduli, bukan yang cuma obral janji. Worth to Watch daah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kelompok Sosial